Gambaran Faktor Penghambat Pasangan Usia Subur Memilih Tubektomi di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar
DOI:
https://doi.org/10.62394/scientia.v1i2.4Kata Kunci:
pengetahuan, tarif pelayanan, dukungan keluarga, efek samping, penghambat PUS memilih tubektomiAbstrak
Tubektomi pada wanita adalah setiap tindakan yang dilakukan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi. Tubektomi adalah Metode Operatif Wanita (MOW) yang belum banyak dipilih Pasangan usia Subur (PUS) sebagai metode KB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor penghambat PUS (seperti pengetahuan, tarif pelayanan, dukungan keluarga dan efek samping) memilih tubektomi sebagai alat kontrasepsi di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey deskriptif, populasi yang diteliti adalahsemua PUS yang tidak menggunakan alat kontrasepsi mantap MOW / tubektomi di RSKDIA Siti Fatimah Makassar, dengan besar sampel 68 orang dan memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data primer dan sekunder pasien dengan memperhatikan etika penelitian.Analisa data menggunakan analisa distribusi frekwensi kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan responden yang baik sebanyak 53 responden (77,9 %). Berdasarkan tarif pelayanan, masih banyak responden yang mengatakan mahal yaitu sebanyak 52 responden (76,5 %). Kemudian didapat 38 responden (55,9 5%) yang kurang mendapatkan dukungan keluarga, dan yang beresiko terhadap efek samping sebanyak 48 responden (70,6 %). Berdasarkan hasil penelitian, Dari 68 responden terdapat 17 (25,0 %) responden yang ingin tubektomi dan 51 (75,0 %) responden yang tidak ingin tubektomi.Bagi akseptor hendaknya dapat memanfaatkan pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan informasi dan pelayanan tentang KB dengan baik dan benar sehingga dapat memilih kontrasepsi yang terbaik bagi dirinya.
Unduhan
Referensi
Aisyaroh, N. (2010). Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Majalah Ilmiah Sultan Agung. Universitas Sultan Agung.
Alimul, A. A. (2008a). Dokumentasi kebidanan. Penerbit Salemba.
Alimul, A. A. (2008b). Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. Penerbit Salemba.
Darmawati, D. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wanita Usia Subur Memilih Kontrasepsi Suntik. Idea Nursing Journal, 2(3).
Ekarini, S. M. B. (2008). Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi pria dalam keluarga berencana di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Harmadi, S. H. B. (2011). Program keluarga berencana di era otonomi daerah. Warta Demografi, 41(4), 8–18.
Hidayat, M. (2011). Analisis terhadap Perubahan Fatwa Majlis Ulama Indonesia tentang Hukum Vasektomi dan Tubektomi. Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau.
Imbarwati, I. (2010). Penggunaan Alat Kontrasepsi KB IUD pada Peserta KB non IUD di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 5(2), 164–175.
Lubis, S. A. S. (2009). Pelaksanaan vasektomi oleh masyarakat muslimdDi Kota Medan dalam perspektif fatwa Majelis Ulama Indonesia tahun 2009. Pascasarjana UIN Sumatera Utara.
Marhaeni, A. (2008). Perkembangan studi perempuan, kritik, dan gagasan sebuah perspektif untuk studi gender ke depan. Jurnal Kependudukan Dan Sumber Daya Manusia.[Internet].[Diunduh 30 April 2018]. Tersedia Pada: Http://Ojs. Unud. Ac. Id/Index. Php/Piramida/Article/View/2979/2137.
Sadli, S. (2010). Berbeda tetapi setara: pemikiran tentang kajian perempuan. Penerbit Buku Kompas.
Said, R. (2011). Strategi promosi kesehatan meningkatkan partisipasi KB pria di BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan. Universitas Hasanuddin.
Sallika, N. S. (2010). Serba Serbi Kesehatan Perempuan: Apa Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Tubuhmu. Bukune.
Santelli, J. S., & Melnikas, A. J. (2010). Teen fertility in transition: recent and historic trends in the United States. Annual Review of Public Health, 31, 371–383.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulistyawati, A. (2011). Pelayanan keluarga berencana. Jakarta: Salemba Medika, 1–3.
Wahyono, A. (2010). Transformasi Birokrasi Publik di BKKBN Pusat. Widyariset, 13(1), 59–68.
World Health Organization. (2009). Global status report on road safety: time for action. World Health Organization.
Yuliasri, T. R. (2010). Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang keluarga berencana dengan pemilihan alat kontrasepsi setelah melahirkan di RSKIA Khasanah Bantul.